REAKSI PERISIKLIK : SIKLOADISI DAN ELEKTROSIKLIK
REAKSI
PERISIKLIK
Reaksi perisiklik adalah suatu reaksi
yang terjadi oleh proses serempak melalui suatu keadaan transisi siklik.
Perkataan serempak berarti bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu yang
sama bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu yang sama dan tidak ada
intermediet yang terlibat. Sejumlah besar reaksi poliena terkonjugasi, disebut
reaksi perisiklik (dari peri, “di sekitar” atau “di sekeliling”), berlangsung
dengan mekanisme serempak (concerted,
tahap-tunggal). Reaksi perisiklik dikarakteristikkan oleh suatu keadaan
transisi siklik yang melibatkan ikatan-ikatan pi. Energi pengaktivan untuk
reaksi perisiklik disediakan oleh energi panas (terimbas termal) atau cahaya
ultraviolet (terimbas cahaya).
Orbital Molekul Poliena Berkojugasi
Suatu
poliena berkonjugasi mengandung 4n atau (4n+2) elektron π dalam sistem berkonjugasi dinama n
adalah bilangan bulat. Contoh n = 1 adalah butadiena.
Terdapat
tiga kelas utama dalam reaksi perisiklik adalah :
1. Reaksi Sikloadisi
2. Reaksi Elektrosiklik
3. Penataan-ulang Sigmatropik
Namun pada pembahasan kali ini, hanya
akan dibahas dua kelas dari reaksi perisiklik yaitu reaksi sikloadisi dan
reaksi elektrosiklik :
A. REAKSI SIKLOADISI
Reaksi
yang terjadi dalam dua molekul yang bergabung membentuk sebuah cincin. Dalam
reaksi ini dua ikatan pi diubah menjadi dua ikatan sigma. Dua molekul
tak jenuh menjalani suatu reaksi adisi untuk menghasilkan produk siklik.
Sikloadisi
etilena atau dua alkena sederhana apa saja disebut sikloadisi [2+2], Karena
terlibat dua elektron π
+ dua elektron π. Reaksi Diels-Alder merupakan contoh suatu sikloadisi [4+2].
Dienanya mengandung empat elektron π
yang digunakan dalam sikloadisi itu, sementara itu dienofilnya mengandung dua elektron π. (Elektron pi
karbonil dalam contoh berikut tidak digunakan dalam pembentukan ikatan dalam
reaksi dan karena itu tidak termasuk dalam klasifikasi nomor dari sikloadisi
ini).
1. Sikloadisi [2+2]
Reaksi
sikloadisi tipe ini mudah terjadi dengan adanya cahaya dengan panjang gelombang
yang sesuai (mudah
terjadi dengan adanya cahaya dengan λ), tetapi tidak mudah terjadi bila campuran reaksi itu dipanaskan.
HOMO
molekul pertama harus bertumpang tindih dengan LUMO molekul kedua. Bila
dipanaskan elektron π tidak
dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1,sehingga
siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal. Pada reaksi sikloadisi [2+2] etilena yang menghasilkan
siklobutana, etilena mempunyai dua orbital molekul π : π1 dan π2*. Dalam keadaan dasar, π1 merupakan orbital bonding dan HOMO, Sedangkan π2* adalah orbital anti-bonding dan
LUMO.
2.
Sikloadisi [4+2]
Reaksi
Diels-Alder merupakan sikloadisi [4+2] yang memerlukan panas bukan cahaya
ultraviolet. Kondisi eksperimen tipe ini akan diperiksa antaraksi HOMO-LUMO
dari komponen-komponen orbital-p saja yang akan membentuk ikatan sigma baru
dalam suatu sikloadisi [4+2].
Akan
dibandingkan antaraksi HOMO-LUMO untuk keadaan dasar (untuk suatu reaksi
terimbas-termal) dan antaraksi untuk keadaan eksitasi (untuk reaksi terimbas-cahaya
yang diusahakan). Akan digunakan sistem [4+2] tersederhana, diantara sikloadisi
1,3-butadiena (dienanya) dan etilena (dienofilnya).
Elektron pi
mengalir dari HOMO (π2)
dari diena ke LUMO (π*)
dari dienofil. Fase-fasenya sesuai dan bersifat terizinkan-simetri.
Bila
suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HOMO-nya akan menjadi orbital π3*, dan orbital pada molekul ini tidak dapat
bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Karena siklisasi [4+2]
terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
B. REAKSI ELEKTROSIKLIK
Reaksi
Elektrosiklik adalah antar ubahan (interconversion)serempak dari suatu poliena
terkonjugasi dan suatu sikloalkena. Reaksi elektrosiklik merupakan reaksi
terimbas termal atau fotokimia. Reaksi kebalikannya adalah reaksi pembukaan
cincin, berlangsung dengan mekanisme yang masa tetapi dengan arah berlawanan. Reaksi
elektrosiklik merupakan reaksi terimbas termal atau fotokimia.
Produk dari
reaksi elektrosiklik bergantung pada kondisi
reaksi.(2E ,4Z )-heksadiena bila dipanaskan diperoleh cis-dimetil siklobutena sedangkan bila disinari oleh cahaya
ultraviolet terbentuk trans-dimetil siklobutena.
Siklisasi Sistem 4n
Suatu
poliena berkonjugasi dapat menghasilkan suatu sikloalkena dengan tumpang-tindih
ujung ke ujung dari orbital p-nya dan rehibridisasi secara serempak atom-atom
karbon yang terlibat dalam pembentukan ikatan itu.1,3-butadiena mempunyai 4n
elektron π dimana kedua cuping (lobe) dari
orbital p dapat bersifat sefase atau berlawanan.
Untuk membentuk ikatan sigma, ikatan
sigma C-C harus berotasi sedemikian rupa sehingga orbital p dapat
bertumpang-tindih ujung ke ujung, dengan cara memutuskan
ikatan π menggunakan energi panas atau cahaya
ultraviolet. Untuk membentuk ikatan sigma sepasang cuping yang
bertumpang-tindih harus sefase setelah berotasi.
Ada dua cara agar ikatan-ikatan sigma
C-C dapat berotasi untuk mendapatkan posisi yang tepat untuk bertumpangtindah
pada orbital p.
1. Kedua ikatan sigma C-C berotasi dengan arah yang sama
disebut gerakan konrotasi (conrotatory
motion)
2. Kedua ikatan sigma C-C dapat berotasi dengan arah yang
berlainan disebut gerakan disrotasi (disrotatory
motion).
Sumber
:
Fessenden, R. J
dan J. S. Fessenden. 1985. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Stanley H.
1988. Kimia Organik Jilid 2. Bandung: ITB-Press.
Pertanyaan
:
1.
Golongkan reaksi sikloadisi berikut ini menurut jumlah elektron π yang terlibat dan termasuk sistem sikloadisi tipe apa?
2. Agar terjadi ikatan, fase-fase
orbital yang bertumpang-tindih haruslah sama. Namun, tidak untuk HOMO dan LUMO
pada keadaan dasar dari dua molekul etilena atau sistem [2+2]. Mengapa? Coba jelaskan?
3. Apa yang terjadi pada HOMO dan LUMO-nya bila suatu diena
tereksitasi oleh cahaya?
~ TERIMAKASIH ~
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Saya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 1, Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Hi win
BalasHapus3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri.
BalasHapusThankyou tengg
BalasHapusMau jawab 1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
menurut saya pada no. 3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
BalasHapusTerimakasih Winda
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Thankyou tengg
BalasHapusMau jawab 1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
Terima kasih. Saya akan menjawab pertanyaannya nya
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya akan mengalami siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Halo Winda, menurut saya jawaban no 1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Terimakasih winda
BalasHapusSaya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 1, Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri.
BalasHapus3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya akan mengalami siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri
BalasHapusTerima kasih windahh, nak bantu jawab no 2 yehh : Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
BalasHapus1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya, HUMO-nya akan menjadi obrital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan LUMO dari dienofil. Oleh karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Hai win, ima coba bantu jawab point 2 dan 3 yaa.
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya akan mengalami siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
terimakasih kuteng saya coba jawab
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri.
3. Karena bila suatu diena tereksitasi oleh cahaya akan mengalami siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat terlarang-simetri.
Hai teng
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
BalasHapus1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].
BalasHapus2. Karena fase-fase orbital tidak tepat untuk berikatan atau fase-fase untuk bertumpang-tindih terlarang oleh simetri. Maka sikloadisi [2+2] yang terimbas-termal dikatakan reaksi terlarang-simetri(symmetry-forbidden reaction). Suatu reaksi terlarang-simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, tetapi energi pengaktivannya begitu tinggi mungkin sangat jauh lebih tinggi dari reaksi-reaksi lain.
terimakasih atas materinya,
BalasHapus1. Diena yang memiliki 4 elektron π dan dienofil memiliki 2 elektron π sehingga reaksi diatas termasuk Sikloadisi Diels-Alder sistem tipe [4+2].